Pages

Selasa, 08 November 2011

Karya sang maestro

Karya sang maestro

Terdapat sebuah pemuda yang hidup dalam sebuah keluarga miskin yang hidup didesa terpencil. Kehidupannya sangatlah sederhana. Dia adalah lulusan sebuah smp terpencil disebuah desanya. Dia sering mengikuti berbagai lomba-lomba musik di desanya untuk mewakili sekolah smp-nya. Dia sering disanjung orang karena permainan musiknya yang mampu menghibur para penonton.

Suatu ketika masa kelulusannya sudahlah datang. Ia menciptakan dan menyumbangkan sebuah lagu untuk acara perpisahannya sekolahnya. Kini tiba saatnya ia menaiki sebuah panggung dan menyanyikan lagu ciptaanya. Saat itulah semua guru dan siswa terdiam. Semuanya menangis mendengarkan lagu ciptaannya. Ketika acara perpisahannya selesai banyak para guru yang memuji dan mengomentari aksi panggungnya yang mampu memukau semua tamu undangan yang hadir.

Semenjak kelulusannya, dia  Tiap hari pekerjaanya adalah membantu seorang ayahnya untuk bertani. Saat itu ia sering termenung meratapi nasib keluarganya itu. Ia tau, kehidupannya setiap hari adalah merepotkan kedua orang tuanya. Umur bunda dan ayahnya kini sudah memasuki masa lansia, dia sadar ayah dan bundanya itu sudah tua. kini saatnya dialah yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

Suatu saat, sakit lama sang bunda kambuh. karena terbentur biaya keluarganya tak mampu membawanya kerumah sakit. Sang bunda hanya dirawat disebuah gubuk kecil yang menjadi tempat tinggal dia dan keluarganya. Berbulan-bulan sang bunda hanya bisa terbaring tak berguna diatas tempat tidurnya yang sudah rapuh. Dia sadar kulit sang ayah sudah keriput, ayah pasti sudah tak mempunyai tenaga untuk bertani lagi. Kemudian dia menyuruh sang ayah untuk menemani sang bunda saja, biarlah pekeerjaan ayah ia yang mengerjakannya. Suatu saat kemudian, hal yang paling ia takuti sejak berbulan-bulanpun tiba. Sang bundanya sudah tak bisa lagi untuk bernapas.    

Saat kepergian sang bunda ia sering kali termenung maratapi kehidupannya. Sang ayah sudah keriput, hanya bisa menangis setiap kali menginget sang bunda. Suatu saat ketika sang ayah berkumpul bersamanya sang ayah berpesan kepadanya supaya kamu ketika dewasa nanti bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa mauoun bang. Walaupun kehidupannya pas-passan tapi sang ayah yakin bahwa kamu pasti bisa menjadi orang yang lebih baik dari kehidupannya sekarang. Kini ayah hanya bisa berbaring dan meminum obat-obatan yang dibeli disebuah warung kecil di sebelah rumahnya. Ayahnya kini mulai sakit-sakitan. Dia(pemuda) harus bisa membagi waktu untuk ayah dan pekerjaannya. Tiap pulang bertani dia langsung membeli obat untuk ayahnya disebuah warung pinggir rumahnya. Saatnya hal yang menyedihkan lagi tiba. Sang ayah telah meninggal dunia.

Semenjak kepergian ayahnya dia sering duduk termenung sendirian di rumahnya. Dia memikirkan apa yang sang ayah katakan agar kelak ia bisa menjadi orang yang berguna bagi siapapun. Dia menyiapkan seperangkat koper untuk merantau ke jakarta mencari sebuah pekerjaan. Dalam perjalanannya ia hanya ditemani sang koper dan gitar kesayangannya yang selalu dibawa setiap kali ia pergi. Gitar adalah satu-satunya alat  penghibur dirinya dari sepeninggal ayah dan bundanya yang telah meninggalakannya.

Dalam sebuah perjalanan dia melihat seorang pencuri yang sedang beraksi di dalam sebuah bis. Ia menemui sang pencuri sambil menghajarnya sampai babak belur. Perempuan cantik yang dompetnya diambil oleh pencuri datang menemui sang pemuda yang telah menolongnya dan mengucapkan terima kasih karena ia tekah menyelamatkan dompet yang ia miliki. Saat itu ia duduk bareng di dalam sebuah bis dengan wanita cantik yang dompetnya hampir dibawa kabur oleh si pencuri. Ia curhat tentang masa kehidupannya di masa lalu. Si perempuan hanya bisa terharu mendanger cerita yang telah ia ceritakan kepadanya.

Kemudian si perempuan bangun dari tempat duduknya karena rumahnya sudah dekat dengan tujuannya. Sebelum perempuan meninggalkan dia, perempuan sempat mengasihkan sebuah kartu nama kepadanya. Dan bisnya pun berhenti, untuk menurunkan perempuan itu. Dalam kaca bis ia melihat rumah sang perempuan. Rumahnya megah seperti sebuah istana. Dalam perjalanannya ia sering membayangkan sosok perempuan yang telah ditolongnya. Dalam hatinya ia berkata ”ternyata tak semua orang jakarta itu jahat”.

Tiba saatnya ia turun dari bis. Ia bingung akan pergi kemana lagi ini?. Langit mulai mendung tandanya hujan akan turun membasahi dirinya. Kemudian ia lari mencari tempat untuk berteduh. Berjam-jam ia  berteduh ditempat itu,sampai-sampai ia diusir oleh pemilik si rumah itu karena ia telah mengkotori teras depannya dengan lumpur bekas genangan air. Dia lari kehujanan dan mencari tempat berteduh lagi. Ia berteduh di sebuah rumah kecil. Lalu tiba-tiab ada sebuah kakek-kakek yang memberikan kopi untuknya. Ternyata kakek itu adalah orang yang mempunyai rumah tempat ia berteduh ini. Kakek itu bertanya,

Kakek   : apa tujuan kamu kejakarta??
Pemuda : saya ingin mencari pekerjaan kek..
Kakek   : memang kamu mempunyai ijazah apa sehingga kamu nekat datang ke jakarta??
Pemuda : saya lulusan sebuah smp kek,,
Kakek   : kalo lulusan smp sih susah mancari pekrjaan di kota sebesar jakarta ini..
Pemuda : tapi saya punya keahlian lain kok kek..
Kakek   : memang kamu punya keahlian apa??
Pemuda : saya bisa bermain gitar.. kali aja ada seseorang yang mau mensponsori hasil karya ciptaan milik saya... (sambil ketawa bercanda)
Kakek   : kalo itu keinginan kamu,, lakukan aja., tapi nanti dimana tempat tinggal kamu selama hidup di jakarta??
Pemuda: aku juga tidak tahu kek..
Kakek   : kalo kamu mau kamu bisa tinggal disini, selama kamu di jakarta.
Pemuda: apa tidak ngerepotin kakek??
Kakek   : kakek disini hidup sendirian, kalo ada kamu kakek bisa maen catur bareng terus tidak sendirian lagi.
Pemuda : terima kasih kek,,,

Semenjak hidup bersama di rumah kakek pemuda sudah menganggap kakek seperti ayahnya sendiri. Ia tak lagi sering termenung dan terdiam sendirian lagi dan memikirkan almarhum ayah dan sang bunda. Ia sering mondar-mandir untuk melamar pekerjaan, tapi banyak perusahaan yang menolaknya karena ia hanya seorang lulusan smp yang dianggap tak mempunyai arti apa-apa. Akhirnya ia memutuskan untuk mengamen di sebuah bus kota dengan gitar kesayangannya yang selalu ia bawa setiap kali kemanapun ia pergi. Setiap ngamen ia selalu menyanyikan lagu ciptaanya sendiri. Setiap kali pulang di sore hari ia membawakan makanan untuk kakek yang sudah menunggunya untuk bermain catur bareng. Ia selalu gembira setiap sore datang, karena ia selalu ditemani oleh kakek untuk bermain catur bersama-sama dengan canda khas sang kakek dalam bermain catur.

Setiap malam tiba, saatnya ia pergi ke warung untuk membelikan kakek kopi, karena kopi adalah minuman satu-satunya yang disukai oleh kakek. Setiap kakek tidur pasti ia memberikan sebuah selimut untuk menutupi badannya agar terasa hangat. Setiap pagi datang sebelum kakek bangun ia selalu tak luap untuk meninggalkan secangkir kopi di meja sebelah tempat tidurnya sang kakek,kemudian ia langsung bergegas untuk memulai rutinitas pekerjaan setiap harinya yaitu mengamen di bus-bus di jakarta.

Tak disangka saat ia meganmen dan menyanyikan sebuah lagu ciptaannya terdapat seorang yang menyukai lagu ciptaanyay itu. Ternyata orang itu adalah produser terkenal yang sedang nik bis karena mobilnya mogok ditengah jalan. Saat itu ia mengobrol dengan produser itu, ia menjelaskan bahwa lagu yang ia ciptakan sudah banyak dan lagu itu adalah lgu murni ciptaan ia sendiri. Kemudian si produser itu mengajak ia untuk mampir kekantornya. Ia pun langsung tersenyum dan memberi ucapan terima kasih untuk si produser karena diajak ketempat kerjanya itu di sebuah studio besar yang sering dijadikan musisi untuk mempromosikan sebuah lagunya.

Sesampainya dikantor, produser langsung menawarkan ia untuk menyanyikan lagu yang ia sering ciptakan sendiri. Dibawalah ia kedalam studio besar miliknya untuk menyanyikan lgu ciptaanya. Sang produser pun takjub dan memuji lagu-lagu  hasil ciptaanya. anak sang produserpun suka dengan lau-lagu yang ia bawakan. Sesudahnya keluar dari sebuah studio tak disangka ternyata anak produser itu adalah perempuan cantik yeng telah ia tolong ketika dompetnya akan dicuri oleh pencopet dalam sebuah  bis yang dahulu ia pernah tunggangi bareng dan mengobrol bersama. saat itu tanpa ragu sang produseer mau mensponsori dan mempromokan lagu-lagu ciptaan miliknya. Ia pun lansung menangis dan bersujud syukur karena kerja keras selama ia dijakarta ini akhirnya akan tercapai dengan terdapatnya sebuah produser yang mau mensponsori dan mempromosikan lagu-lagu miliknya. Hari telah sore saatnya ia pulang dan membelikan sebuah makanan di warung untuk sang kakek yang telah siap membuka papan caturnya untuk bermain bersama.

Saat itu ia menceritakan apa yang terjadi di siang hari ketika terdapat produser yang mau mensponsori lagu-lagu miliknya. Kakek pun bahagia mendengar hal itu tapi kakek khawatir kebersamaanya selama ini mungkin akan hilang karena ia akan menjadi orang terkenal nantinya. Tak lupa setelah malam tiba ketika kakek tertidur ia selalu mengmbilkan sebuah selimut tebal untuk dilamppirkan di badan sang kakek. Ketika ia tidur ia mendapat telepon dari perempuan anak sang produser. Perempuan itu ingin bertemu dengannya besok.

Pagi haripun tiba, saatnya ia membuatkan secangkir kopi untuk kakek dan menemui perempuan anak sang produser di tempat yang telah ia omongkan. Setelah ia bertemu perempuan itu, perempuan itu bertanya,

Perempuan        : apakah kamu sudah mempunyai pacar tuk pendamping hidup??
Pemuda             : saya belum memikirkan pacar, yang saya pikirkan adalah pekerjaan
Perempuan        : apakah kamu tidak memikirkan pendamping hidup untuk masa depanmu??
Pemuda             : saya belum memikirkannya..

Karena perempuan anak si produser itu suka kepadanya,, maka si perempuan memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya, bahwa ia menyukai dirinya. Ia pun (sang pemuda) kaget mendengarkan perkataan si anak produser itu dan bertanya,

Pemuda             : apa kamu seerius mengucapkan hal tadi kepadaku??
Perempuan        : saya serius, semenjak ketemu kemu pertamua kali di bis sya sudah menyimpan rasa suka kepadamu.
Pemuda             : sebenarnya aku juga sama, sejak pertama kali kita ketemu di bis aku juga memendam rasa suka kepadamu.

Akhirnya ia pun menikah dengan perempuan itu, lalu ia menciptakan lagu-lagu yang lebih hebat dari lagu sebelumnya. Ia pun sering dipanggil untuk mengisi acara-acara besar dalam sebuah pentas musik dan namanyapun telah dikenal di seluruh tanah air bahkan sampai belahan dunia. Saat itulah ia ingat akan kenangan masa laulunya. Bahwa ia ketika di jakarta telah ditolong oleh kakek yang selalu setia menemanninya. Ia pun menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah kakek yang telah menolongnya semenjal ia dtinggal di jakarta. Sang kakekpun bahagia melihat ia sudah sukses dan menggandeng perempuan cantik dismpingnya. Ia pun menciptakan lagu-lagu yang langsung nge-hits dikalangan anak muda. Karena banyak sekali anak muda yang suka dengan karya-karya lagu-lagu ciptaanya maka ia pun dijuluki sebagai sang maestro. Ia mampu menciptakan karya-karya hebat. Kini ia telah menjadi seorang maestro dan ia ingat pesan sebelum sepeninggal ayahnya, bahwa dirinya kelak mampu menjadi orang besar di kemudian hari nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar